Timika (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Papua Pegunungan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat yang terdampak bencana longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tolikara Ferry Kogoya dalam siaran pers yang diterima Antara di Timika, Kamis, mengatakan bantuan tersebut meliputi beras, karpet, minyak goreng, gula, kopi, selimut, dan garam.
"Selain itu kami juga telah mengusulkan tambahan bantuan berupa mesin genset, sensor, gergaji, martil (Palu), dan paku guna menunjang kebutuhan tanggap darurat di lokasi bencana," katanya.
Menurut Ferry, bencana banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah distrik di wilayah Tolikara sejak awal Mei 2025 tidak hanya memutus akses transportasi akibat kerusakan jembatan penghubung antara Wamena-Tolikara dan Karubaga antar distrik.
"Tetap banjir dan longsor juga menyebabkan kerusakan lahan pertanian milik warga sehingga banyak penduduk yang mengungsi dan sebagian besar warga kini tinggal sementara di Honai milik kerabat atau keluarga mereka," ujarnya.
Dia menjelaskan berdasarkan laporan dari Pusat Pengendali dan operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bencana ini dipicu oleh curah hujan tinggi hingga ekstrem yang mengguyur wilayah pegunungan selama beberapa hari berturut-turut.
"Akibatnya, beberapa Sungai debit air meningkat dan terjadi longsor di tujuh distrik di Kabupaten Tolikara sehingga pemerintah daerah setempat menetapkan status keadaan darurat bencana alam melalui Surat Keputusan Nomor 78 Tahun 2025 yang berlaku selama 30 hari atau mulai 25 April hingga 25 Mei 2025," katanya lagi.
Dia menambahkan penetapan status darurat ini dimaksudkan untuk mempercepat koordinasi dan mobilisasi sumber daya penanganan bencana di lapangan sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.
Dia mengatakan penyerahan bantuan dilaksanakan di Distrik Karubaga tepatnya di Kampung Muara pada Rabu, 4 Juni 2025 dan disalurkan langsung ke beberapa distrik yang terdampak parah, seperti Distrik Karubaga, Kuari, dan Bewani.
"Bantuan dari pemerintah pusat ini sangat penting untuk meringankan beban warga yang terdampak dengan demikian kami terus mengupayakan distribusi yang merata dan cepat agar masyarakat dapat kembali pulih dari bencana ini," ujarnya
BPBD Kabupaten Tolikara bersama tim dari BNPB dan instansi terkait saat ini masih terus melakukan pendataan dan pemantauan kondisi di lapangan sekaligus menyusun langkah pemulihan pasca bencana.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi cuaca ekstrem masih bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan..