Jayapura (ANTARA) - Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Freddy Jhon Pardosi mengatakanLantamal X Jayapura menggalakkan patroli untuk melakukan penegakan hukum (gakkum) di sekitar perairan perbatasan Jayapura-RI dengan Papua Nugini (PNG).
"Perairan di sekitar perbatasan RI-PNG selama ini rawan penyelundupan, terutama ganja dari PNG dan BBM dari Jayapura," kata Komandan Lantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Freddy Pardosi kepada ANTARA di Jayapura, Kamis.
Pihaknya akan berkolaborasi dengan satuan lain untuk melakukan penegakan hukum di perairan perbatasan RI-PNG guna menurunkan kasus penyelundupan.
Dia mengakui perairan perbatasan RI-PNG memang rawan penyelundupan, baik dari PNG maupun ke negara yang berbatasan darat dengan dua wilayah di Papua yakni Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom.
Untuk mengantisipasi maraknya penyelundupan, maka Lantamal X Jayapura akan berkolaborasi dengan satuan lainnya, termasuk masyarakat.
"Tanpa peran serta masyarakat, maka aparat keamanan akan kesulitan mengungkap berbagai penyelundupan yang terjadi di perairan tersebut," kata Brigjen TNI (Mar) Pardosi.
Satuan Patroli Lantamal X Jayapura, dalam bulan Juni telah menggagalkan tiga kasus penyelundupan ganja dari PNG maupun BBM jenis Pertalite ke PNG.
Data Lantamal X mencatat Selasa (10/6) , Satrol X Jayapura menggagalkan penyelundupan 800 liter BBM jenis Pertalite dan menangkap tiga orang termasuk dua WN PNG, lalu Rabu (11/6) menggagalkan penyelundupan hasil laut seperti 50 kilogram sirip hiu, 10 kg gelembung ikan dan 10 kg teripang dari PNG dan tangkap tiga orang.
Pada Kamis (12/6) menggagalkan penyelundupan 825 liter BBM jenis Pertalite ke PNG serta menahan lima orang.